No.
|
Nama
|
No.
|
Nama
|
1
|
Abies
excelsa
|
18
|
Garcinia morella
|
2
|
Abies
webbiana
|
19
|
Garedenia gummifera
|
3
|
Ailanthus
malabarica
|
20
|
Guaiacum officinale
|
4
|
Altingia
excels
|
21
|
Kingidendrom pinnatum
|
5
|
Boswellia
serrata
|
22
|
Hopea odorata
|
6
|
Canarium
stricium
|
23
|
Juniperus communis
|
7
|
Cannabis
sativa
|
24
|
Liquidambar orientalis
|
8
|
Carica
papaya
|
25
|
Melanorrhoea usitata
|
9
|
Cedrus
deodara
|
26
|
Pinus insularis
|
10
|
Commiphora
mukul
|
27
|
Pinus roxburghii
|
11
|
Daemonorops
kurzianus
|
28
|
Pinus wallichiana
|
12
|
Diospyros
peregrine
|
29
|
Pistacia lentiscus
|
13
|
Dipterocarpus
turbinatus
|
30
|
Rhus verniciflua
|
14
|
Erythroxylon
monogynum
|
31
|
Shorea robusta
|
15
|
Ferula
assafoetida
|
32
|
Styrax benzoin
|
16
|
Ferula
galbaniflua
|
33
|
Vateria indica
|
17
|
Ferula narthex
|
Selasa, 27 Oktober 2015
Tanaman penghasil Resin Menurut Pandey (2010)
Gum dan Resin
Resin adalah campuran
dari berbagai senyawa organic polimer (umumnya aneka terpen tingkat tinggi)
yang terbentuk padat atau semi padat dan tidak larut dalam air namun larut
dalam pelarut organic. Bahan ini merupakan suatu kelompok bahan kimia yang
diperoleh sebagai sekresi tanaman. Susunan kimianya sangat kompleks, sifat
fisisnya hampis sama dan tak larut dalam air. Resin alam (natural resin) adalah hasil eksudai yang terjadi secara alamiah dan
keluar secara alamiah atau buatan, dengan ciri-ciri berupa padatan, mengkilat,
dan bening-kusam, rapuh, serta meleleh bila terkena panas dan mudah terbakar
dengan mengeluarkan asap dan bau khas. Bau khas dari resin alam disebabkan oleh
campuran resin dan minyak atsiri (Baharudin, 2009).
Unsur esensial pada
setiap resin antara lain resin acids, volatile oils, gums, dan seringkali asam
benzoic dan sinamat yang mana komponen-koponen tersebut biasa ada pada tumbuhan
sebagai selulosa atau tannin. Ketika resin Nampak pada pohon, resin menempel
kuat pada pohon tersebut. Resin tercampur dengan sejumlah kecil turpine yang
kemudian hilang dengan cara distilasi dan menyisakan residu berupa resin murni.
Resin normalnya keluar dari kulit kayu dan mengeras karena terpampang udara
bebas. Biasanya penyadapan akan dilakukan untuk mendapatkan hasil yang lebih
besar dan bernilai komersial (Pandey, 2000).
Gum terbentuk dari
banyak macam tanaman. Gum banyak dihasilkan oleh tanaman phanerogamic. Acacia senegal (Linn). Merupakan tanaman
penghasil gum arab terbaik. Gum yang sebenarnya terbentuk dari hasil
disintegrasi di dalam jaringan internal, dan sebagian besar berasal dari
dekomposisi selulosa. Gum tidak dapat larut dalam alcohol namun dapat larut
dalam air, dengan mudah gum akan menyerap air dan menjadi bentukan yang kental.
Gum merupakan koloid alami. Gum sebagian besar mengandung gula dan sifatnya
sejenis dengan pectin. Gum secara alami keluar dari batang atau respon dari
adanya bagian tubuh yang terluka. Gum umumnya ditemukan pada tanaman yang hidup
di daerah yang kering (Pandey, 2000).
Gum ini berasal dari cairan
atau getah yang menetes dari batang tanaman yang biasanya berkayu keras.
Umumnya tetesan hidrokoloid ini keluar bila ada luka pada batang kayu tersebut
atau pada kondisi pertumbuhan yang buruk seperti pada kondisi udara yang
terlalu panas atau pada saat kekurangan air. Cairan ini keluar sebagai proses
metabolisme fisiologis tanaman atau sebagai mekanisme perlindungan diri
terhadap keadaan yang dapat merusak tanaman tersebut.
Senin, 26 Oktober 2015
GENETIKA
A. GEN
DAN ALEL
1. Pengertian
Gen dan Alel
Gen merupakan unit terkecil materi genetik. Gen terdapat dalam
setiap lokus yang khas pada kromosom. Gen
adalah substansi genetik terkecil yang terdiri atas sepenggal DNA yang
menentukan sifat individu melalui pembentukan polipeptida.
Di
dalam sel tubuh, kromosom biasanya berpasangan. Sepasang kromosom merupakan
homolog sesamanya, artinya keduanya mempunyai bentuk yang sama dan lokus gen
yang bersesuaian. Gen yang terdapat pada lokus yang bersesuaian disebut alel.
2. Fungsi Gen dan Alel
gen memiliki beberapa fungsi, antara lain:
a) Sebagai zarah tersendiri yang ada pada kromosom. Zarah adalah
zat terkecil dan tidak dapat dibagi lagi.
b) Menyampaikan informasi genetik dari induk kepada
keturunannya.
c) Mengatur proses metabolisme dan perkembangan.
Alel
dapat memiliki tugas yang sama atau berlawanan untuk suatu pekerjaan tertentu.
Alel yang mempunyai tugas yang sama disebut alel homozigot. Sedangkan,
alel yang tugasnya berbeda disebut alel heterozigot.
B.
ASAM NUKLEAT
1. DNA
DNA adalah pembawa sebagian
besar atau seluruh sifat genetik di dalam kromosom. Molekul DNA disusun oleh
dua rantai polinukleotida yang amat panjang. Satu rantai polinukleotida terdiri
atas rangkaian nukleotida. Sebuah nukleotida tersusun atas:
a)
Gugus gula deoksiribosa (gula dengan lima atom karbon atau pentosa)
b)
Gugus asam fosfat (fosfat terikat pada C kelima dari gula)
c)
Gugus basa nitrogen (gugus ini terikat pada C pertama dari gula)
2. RNA
Pada sel organisme prokariot dan eukariot, selain DNA terdapat
pula asam nukleat lain yang penting, yaitu RNA atau asam ribonukleat. RNA merupakan seutas benang tunggal
yang tersusun atas molekul gula ribosa, gugus fosfat, dan asam nitrogen.
Berdasarkan letak dan fungsinya, RNA dibedakan menjadi tiga
macam, yaitu:
a)
RNA duta
(RNA-d) atau m RNA
RNA duta adalah RNA yang menjadi model cetakan dalam proses
penyusunan asam amino pada rantai polipeptida atau sintesis protein. Disebut
RNA duta karena molekul ini merupakan penghubung DNA dengan protein dan membawa
pesan berupa informasi genetik dari DNA untuk membentuk protein.
b) RNA transfer (RNA-t)
RNA-t mempunyai fungsi menerjemahkan kodon yang
terdapat pada RNA-d menjadi satu jenis asam amino. RNA-t
juga berfungsi mengangkut asam amino ke permukaan ribosom pada saat translasi.
Translasi adalah penerjemahan urutan nukleotida RNA-d menjadi urutan asam amino
polipeptida.
c) RNA ribosom (RNA-r)
RNA-r merupakan RNA
terbanyak, sekitar 83% dari RNA yang dikandung oleh suatu sel. RNA-r berperan
dalam sintesis rantai protein sebagai tempat pertemuan RNA-d dan RNA-t.
C. KROMOSOM
1.
Pengertian Kromosom
Pada saat sel aktif melakukan pembelahan, di dalam nucleus
terdapat benang halus seperti jala yang dapat menyerap warna. Benang halus ini
disebut kromatin (chromo = warna, dan tin = badan). Ketika
sel akan membelah, benang kromatin menebal dan memendek, lebih mudah menyerap
zat warna sehingga dapat dilihat dengan mikroskop. Benang kromatin yang menebal
dan memendek ini, disebut kromosom.
2. Bagian Kromosom
Satu kromosom terdiri atas dua bagian, yaitu:
a) Sentromer atau kinetokhor. Bagian ini berbentuk bulat dan tidak
mengandung gen. Sentromer berfungsi untuk pergerakan kromosom dari daerah
ekuator ke kutub masing-masing pada waktu pembelahan.
b) Lengan merupakan badan kromosom. Di dalam lengan ini terdapat
kromomena (bahan nukleo protein).
3. Penggolongan Kromosom
Berdasarkan letak kromosom di dalam tubuh:
a)
kromosom tubuh (autosom)
b)
kromosom kelamin (kromosom
sex)
Berdasarkan letak sentromernya:
a) Telosentrik: sentromer terletak di ujung kromosom.
b) Akrosentrik: sentromer terletak di dekat ujung kromosom.
c) Submetasentrik: sentromer dekat pada salah satu ujung kromosom.
Metasentrik: sentromer terletak di tengah kromosom.Minggu, 18 Oktober 2015
Deskripsi Tumbuhan Kenanga (Cananga odorata)
Pohon kenanga mempunyai pohon yang besar dengan
diameter batang mencapai 70 cm dan tinggi hingga 20 meter. Batangnya membulat
dan mudah patah terutama saat masih muda. Daun kenanga tunggal berbentuk bulat
telur, dengan pangkal daun tumpul dan ujung daun meruncing. Panjang daun
mencapai 10 – 23 cm, dan lebar 4,5 – 14 cm.
Bunga kenanga muncul di batang pohon atau ranting bagian atas
dengan susunan bunga yang spesifik menyerupai bintang. Sebuah bunga kenanga
terdiri dari 6 lembar daun dengan mahkota berwarna kuning serta dilengkapi 3
lembar daun berwarna hijau. Susunan bunga tersebut majemuk dengan garpu-garpu.
Bunga kenanga beraroma harum dan khas. Buah Kenanga berbentuk lonjong dengan panjang
2 cm, berdaging tebal, berwarna hijau ketika masih muda, dan menjadi hitam
setelah tua.
Tanaman
Kenanga (Cananga odorata) yang
ditetapkan menjadi flora identitas Sumatera Utara tumbuh
tersebar dari Thailand hingga Australia bagian Utara, juga di India dan
pulau-pulau di Pasifik sampai ke Hawaii. Di Indonesia, tanaman kenanga tersebar
hampir di seluruh wilayah Indonesia. Kenanga dapat tumbuh baik di dataran
rendah hingga ketinggian 1200 m dpl., menghendaki iklim panas dengan curah
hujan antara 300 – 500 mm sinar matahari yang cukup dengan suhu 25 – 30 °C.
Langganan:
Postingan (Atom)