Selasa, 15 Desember 2015

Bunga Syzygium oleana

Beberapa waktu lalu saya sempat mengambil beberapa gambar dari tanaman ini. Syzygium oleana atau lazim dikenal dengan sebutan pucuk merah. disebut demikian, karena tanaman ini memiliki daun muda yang berwarna kemerahan. tanaman ini sering kali digunakan sebagai tanaman hias kota karena meskipun tidak berbunga besar tanaman ini nampak meriah karena memiliki warna daun muda yang merah. apabila tidak diamati dengan seksama bunga pucuk merah ini tidak akan disadari keberadaannya. bunga pucuk merah ini berukuran sangat kecil, seperti kelompok Myrtaceae yang lainnya pucuk merah memiliki bunga dengan banyak benang sari. pucuk merah berbunga bersamaan dengan kebayakan Myrtaceae yang lain. Bunga yang akan menjadi buah akan meninggalkan sisa putiknya yang membuat bunga pucuk merah ini nampak seperti cawan lilin yang ada sumbunya.
Selanjutnya bunga akan menjadi buah, buah pucuk merah berwarna hijau ketika masih muda dan kemerahan ketika akan matang. Buah pucuk merah yang matang sempurna berwarna hitam. Tidak banyak yang tau bahwa buahnya ini dapat dimakan. Meskipun memiliki sedikit daging karena ukuran buahnya yang kecil, buah pucuk merah rasanya manis. Apabila memakan buah yang masih kemerahan terasa asam manis segar yang seimbang.

Buah Syzygium oleana

Cobalah melihat alam sekitarmu dengan lebih dekat. Masih banyak hal menarik yang dapat ditemukan. Pengalaman menemukan sendiri di lapang lebih menyenangkan...


Selasa, 03 November 2015

Prosedur Kerja Skrining Fitokimia

1.    Uji Alkaloid
Mengambil I mL ekstrak daun sirih, masukkan kedalam tabung reaksi

Tambahkan beberapa tetes reagen Mayer, Wagner, dan Dragendorff kedalam tabung yang telah diisi ekstrak daun sirih

Terbentuknya endapan pada sampel uji menunjukkan bahwa sampel tersebut mengandung alkaloid

Endapan putih terbentuk dengan penambahan reagen Mayer, endapan berwarna coklat terbentuk dengan penambahan reagen Wagner, dan endapan berwarna jingga terbentuk dengan penambahan reagen Dragendorff.
2.    Uji Flavonoid
Panaskan 5 mL ekstrak daun sirih selam lima menit di dalam tabung reaksi

Tambahkan beberapa tetes HCl pekat

Tambahkan bubuk Mg secukupnya
 


Hasil positif ditunjukkan dengan timbulnya warna merah tua selam 3 menit
3.    Uji Polifenol
Ambil ekstrak daun sirih sebanyak 1 mL direaksikan dengan larutan FeCl3 1%
 


Jika terjadi warna hijau, merah, ungu, biru tua, biru kehitaman atau hitam kehijauan menunjukkan adanya senyawa fenol
4.      Uji Terpenoid
Uji terpenoid dilakukan dengan reaksi Lieberman-Burchard

Eksrtak daun sirih dilarutkan dengan 0,5 mL etanol

Tambahkan 0,5 mL asam asetat anhidrat

Tambahkan 2 mL asam sulfat pekat melalui dinding tabung


Terbentuknya larutan hijau menunjukkan adanya triterpenoid

Selasa, 27 Oktober 2015

Tanaman penghasil Resin Menurut Pandey (2010)

No.
Nama
No.
Nama
1
Abies excelsa
18
Garcinia morella
2
Abies webbiana
19
Garedenia gummifera
3
Ailanthus malabarica
20
Guaiacum officinale
4
Altingia excels
21
Kingidendrom pinnatum
5
Boswellia serrata
22
Hopea odorata
6
Canarium stricium
23
Juniperus communis
7
Cannabis sativa
24
Liquidambar orientalis
8
Carica papaya
25
Melanorrhoea usitata
9
Cedrus deodara
26
Pinus insularis
10
Commiphora mukul
27
Pinus roxburghii
11
Daemonorops kurzianus
28
Pinus wallichiana
12
Diospyros peregrine
29
Pistacia lentiscus
13
Dipterocarpus turbinatus
30
Rhus verniciflua
14
Erythroxylon monogynum
31
Shorea robusta
15
Ferula assafoetida
32
Styrax benzoin
16
Ferula galbaniflua
33
Vateria indica
17
Ferula narthex


Gum dan Resin

Resin adalah campuran dari berbagai senyawa organic polimer (umumnya aneka terpen tingkat tinggi) yang terbentuk padat atau semi padat dan tidak larut dalam air namun larut dalam pelarut organic. Bahan ini merupakan suatu kelompok bahan kimia yang diperoleh sebagai sekresi tanaman. Susunan kimianya sangat kompleks, sifat fisisnya hampis sama dan tak larut dalam air. Resin alam (natural resin) adalah hasil eksudai yang terjadi secara alamiah dan keluar secara alamiah atau buatan, dengan ciri-ciri berupa padatan, mengkilat, dan bening-kusam, rapuh, serta meleleh bila terkena panas dan mudah terbakar dengan mengeluarkan asap dan bau khas. Bau khas dari resin alam disebabkan oleh campuran resin dan minyak atsiri (Baharudin, 2009).

Unsur esensial pada setiap resin antara lain resin acids, volatile oils, gums, dan seringkali asam benzoic dan sinamat yang mana komponen-koponen tersebut biasa ada pada tumbuhan sebagai selulosa atau tannin. Ketika resin Nampak pada pohon, resin menempel kuat pada pohon tersebut. Resin tercampur dengan sejumlah kecil turpine yang kemudian hilang dengan cara distilasi dan menyisakan residu berupa resin murni. Resin normalnya keluar dari kulit kayu dan mengeras karena terpampang udara bebas. Biasanya penyadapan akan dilakukan untuk mendapatkan hasil yang lebih besar dan bernilai komersial (Pandey, 2000).

Gum terbentuk dari banyak macam tanaman. Gum banyak dihasilkan oleh tanaman phanerogamic. Acacia senegal (Linn). Merupakan tanaman penghasil gum arab terbaik. Gum yang sebenarnya terbentuk dari hasil disintegrasi di dalam jaringan internal, dan sebagian besar berasal dari dekomposisi selulosa. Gum tidak dapat larut dalam alcohol namun dapat larut dalam air, dengan mudah gum akan menyerap air dan menjadi bentukan yang kental. Gum merupakan koloid alami. Gum sebagian besar mengandung gula dan sifatnya sejenis dengan pectin. Gum secara alami keluar dari batang atau respon dari adanya bagian tubuh yang terluka. Gum umumnya ditemukan pada tanaman yang hidup di daerah yang kering (Pandey, 2000).

Gum ini berasal dari cairan atau getah yang menetes dari batang tanaman yang biasanya berkayu keras. Umumnya tetesan hidrokoloid ini keluar bila ada luka pada batang kayu tersebut atau pada kondisi pertumbuhan yang buruk seperti pada kondisi udara yang terlalu panas atau pada saat kekurangan air. Cairan ini keluar sebagai proses metabolisme fisiologis tanaman atau sebagai mekanisme perlindungan diri terhadap keadaan yang dapat merusak tanaman tersebut. 

Senin, 26 Oktober 2015

GENETIKA


A.    GEN DAN ALEL
1.      Pengertian Gen dan Alel
Gen merupakan unit terkecil materi genetik. Gen terdapat dalam setiap lokus yang khas pada kromosom. Gen adalah substansi genetik terkecil yang terdiri atas sepenggal DNA yang menentukan sifat individu melalui pembentukan polipeptida.
Di dalam sel tubuh, kromosom biasanya berpasangan. Sepasang kromosom merupakan homolog sesamanya, artinya keduanya mempunyai bentuk yang sama dan lokus gen yang bersesuaian. Gen yang terdapat pada lokus yang bersesuaian disebut alel.

2.      Fungsi Gen dan Alel
gen memiliki beberapa fungsi, antara lain:
a) Sebagai zarah tersendiri yang ada pada kromosom. Zarah adalah zat terkecil dan tidak dapat dibagi lagi.
b) Menyampaikan informasi genetik dari induk kepada keturunannya.
c) Mengatur proses metabolisme dan perkembangan.
Alel dapat memiliki tugas yang sama atau berlawanan untuk suatu pekerjaan tertentu. Alel yang mempunyai tugas yang sama disebut alel homozigot. Sedangkan, alel yang tugasnya berbeda disebut alel heterozigot.

B.    ASAM NUKLEAT
1.      DNA
DNA adalah pembawa sebagian besar atau seluruh sifat genetik di dalam kromosom. Molekul DNA disusun oleh dua rantai polinukleotida yang amat panjang. Satu rantai polinukleotida terdiri atas rangkaian nukleotida. Sebuah nukleotida tersusun atas:
a) Gugus gula deoksiribosa (gula dengan lima atom karbon atau pentosa)
b) Gugus asam fosfat (fosfat terikat pada C kelima dari gula)
c) Gugus basa nitrogen (gugus ini terikat pada C pertama dari gula)
2.      RNA
Pada sel organisme prokariot dan eukariot, selain DNA terdapat pula asam nukleat lain yang penting, yaitu RNA atau asam ribonukleat. RNA merupakan seutas benang tunggal yang tersusun atas molekul gula ribosa, gugus fosfat, dan asam nitrogen.
Berdasarkan letak dan fungsinya, RNA dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
a)      RNA duta (RNA-d) atau m RNA
RNA duta adalah RNA yang menjadi model cetakan dalam proses penyusunan asam amino pada rantai polipeptida atau sintesis protein. Disebut RNA duta karena molekul ini merupakan penghubung DNA dengan protein dan membawa pesan berupa informasi genetik dari DNA untuk membentuk protein.
b)      RNA transfer (RNA-t)
RNA-t mempunyai fungsi menerjemahkan kodon yang terdapat pada RNA-d menjadi satu jenis asam amino. RNA-t juga berfungsi mengangkut asam amino ke permukaan ribosom pada saat translasi. Translasi adalah penerjemahan urutan nukleotida RNA-d menjadi urutan asam amino polipeptida.
c)      RNA ribosom (RNA-r)
RNA-r merupakan RNA terbanyak, sekitar 83% dari RNA yang dikandung oleh suatu sel. RNA-r berperan dalam sintesis rantai protein sebagai tempat pertemuan RNA-d dan RNA-t.


C. KROMOSOM
1.      Pengertian Kromosom
Pada saat sel aktif melakukan pembelahan, di dalam nucleus terdapat benang halus seperti jala yang dapat menyerap warna. Benang halus ini disebut kromatin (chromo = warna, dan tin = badan). Ketika sel akan membelah, benang kromatin menebal dan memendek, lebih mudah menyerap zat warna sehingga dapat dilihat dengan mikroskop. Benang kromatin yang menebal dan memendek ini, disebut kromosom.

2.      Bagian Kromosom
Satu kromosom terdiri atas dua bagian, yaitu:
a)      Sentromer atau kinetokhor. Bagian ini berbentuk bulat dan tidak mengandung gen. Sentromer berfungsi untuk pergerakan kromosom dari daerah ekuator ke kutub masing-masing pada waktu pembelahan.
b)    Lengan merupakan badan kromosom. Di dalam lengan ini terdapat kromomena (bahan nukleo protein).

3.      Penggolongan Kromosom
Berdasarkan letak kromosom di dalam tubuh:
a)    kromosom tubuh (autosom)
b)    kromosom kelamin (kromosom sex)

Berdasarkan letak sentromernya:
a)      Telosentrik: sentromer terletak di ujung kromosom.
b)      Akrosentrik: sentromer terletak di dekat ujung kromosom.
c)      Submetasentrik: sentromer dekat pada salah satu ujung kromosom.
Metasentrik: sentromer terletak di tengah kromosom.


Minggu, 18 Oktober 2015

Deskripsi Tumbuhan Kenanga (Cananga odorata)

Pohon kenanga mempunyai pohon yang besar dengan diameter batang mencapai 70 cm dan tinggi hingga 20 meter. Batangnya membulat dan mudah patah terutama saat masih muda. Daun kenanga tunggal berbentuk bulat telur, dengan pangkal daun tumpul dan ujung daun meruncing. Panjang daun mencapai 10 – 23 cm, dan lebar 4,5 – 14 cm.

Bunga kenanga muncul di batang pohon atau ranting bagian atas dengan susunan bunga yang spesifik menyerupai bintang. Sebuah bunga kenanga terdiri dari 6 lembar daun dengan mahkota berwarna kuning serta dilengkapi 3 lembar daun berwarna hijau. Susunan bunga tersebut majemuk dengan garpu-garpu. Bunga kenanga beraroma harum dan khas. Buah Kenanga berbentuk lonjong dengan panjang 2 cm, berdaging tebal, berwarna hijau ketika masih muda, dan menjadi hitam setelah tua.
Tanaman Kenanga (Cananga odorata) yang ditetapkan menjadi flora identitas Sumatera Utara tumbuh tersebar dari Thailand hingga Australia bagian Utara, juga di India dan pulau-pulau di Pasifik sampai ke Hawaii. Di Indonesia, tanaman kenanga tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia. Kenanga dapat tumbuh baik di dataran rendah hingga ketinggian 1200 m dpl., menghendaki iklim panas dengan curah hujan antara 300 – 500 mm sinar matahari yang cukup dengan suhu 25 – 30 °C.